JI NEWS – Himpunan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (HM FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyelenggarakan ...
JI NEWS – Himpunan Mahasiswa Fakultas Ushuluddin, Adab dan Dakwah (HM FUAD), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Parepare menyelenggarakan Seminar Naisonal, yakni Sustainable Development Goal’s(SDG’s), dengan mengusung tema “Silaturahmi dan Menata Lingkungan di Era 4.0 Berbasis SDG’s” di gedung aula serbaguna IAIN Parepare pada, Kamis (14/11/19).
Dimoderatori Nahrul Hayat M.I.Kom., seminar tersebut menghadirkan utusan Pemerintah Kota Parepare, yang mengulas problematika lingkungan Kota Parepare. Dr. Muh. Saleh, M.Ag., selaku Wakil Rektor IAIN Parepare, menyampaikan kebijakan Rektor IAIN Parepare tentang membatasi penggunaan sampah plastik. Dr.Ramli S.Ag., M.Sos.I., selaku Dosen IAIN Parepare, memaparkan tentang dakwah dan pelestarian lingkungan. Khusus pemateri asal Malang, Jawa Timur, yakni Maria M. Purbaningrum, selaku Fasilitator Pendidikan Yayasan Benih Matahari dan Caloni SDG’s Indonesia, memaparkan terkait lingkungan dan gambaran SDG’s secara global. Selain pemateri, puluhan mahsasiswa begitu antusias mengikuti seminar, mengetahui fasilitas yang diberikan, yakni botol minum untuk mengurangi penggunaan sampah plastik.
Sejak tahun 2016 SDG’s sudah ada, fasilitator pendidikan untuk pengembangan materi lokal dan pembelajaran aktif, Maria M. Purbaningrum mengajak Lembaga Swadaya Masyarakat lokal dari Aceh, Kupang, Bali, dan kota lainnya, untuk mempelajari materi ilmiah tentang SDG’s dikaitkan dengan program mereka. Mengingat pentingnya SDG’s sebagai kesepakatan global, dan kehidupan di bumi yang berkelanjutan.
Buat saya pribadi, dan beberapa teman LSM-LSM lokal, itu penting! Menguatkan bahwa banyak kearifan lokal dan budaya-budaya di Indonesia, sebenarnya sudah berprinsip pada berkelanjutan. Nah, ini menjadi acuan bagaimana mengangkat budaya tersebut ke tingkat nasional, tapi yang menjadi kelemahan adalah kita butuh memberikan dasar ilmiah, bahwa nilai-nilai budaya tersebut memang dapat diterima,” tegasnya.
Poin penting SDG’s yang menjadi masukan untuk mahasiswa IAIN Parepare terhadap isu masyarakat, serta mengaitkan nilai-nilai agama dengan kehidupan nyata. Selain itu, peloper SDG’s harus memiliki kompetensi metodologis sebagai da’i lingkungan dalam merealisasikan perencanaan pembangunan berkelanjutan.
Untuk di IAIN sendiri, buat saya di SDG’s itu, isu tentang masyarakat socianable community, hanya satu atau dua target dari 169 target. Nah, dengan teman-teman lebih menguatkan dari sisi keimanan, tentang keagamaan, itu sebenarnya prinsip keberlanjutan dari pribadi yah. Apa yang kita lakukan itu sebenarnya memang sudah diajarkan dalam agama. Mengkaitkan tentang nilai-nilai di keagamaan dengan kehidupan nyata, di lokal maupun di luar,” ucapnya.
Banyaknya kendala sekaligus tantangan dalam penerapan SDG’s dilihat dari 169 sasaran dan melibatkan dinas secara keseluruhan.
Satu program ternyata bukan hanya terkait dengan orang KLH, tapi juga terkait dengan dinas perdagangan. Nah, jadi bagaimana semua dinas itu melepas egonya masing-masing dan tahu di ranah mana mereka seharusnya, nah itu tantangannya,” ujarnya.
Peran perguruan tinggi, pemerintah, dan kelompok masyarakat SDG’s sangat besar untuk megimplementasikan dan menyebarkan informasi terkait SDG’s . Maria berharap besar pada akademisi, dan perguruan tinggi untuk menjembatangi apa yang sudah ada pada SDG’s. Agar ke depannya lebih banyak yang proaktif untuk mendorong pemerintah melakukan yang lebih baik, sebab setiap tahun pemerintah harus melaporkan ke PBB terkait perkembangan SDG’s di nusantara.
Reporter: Nur Safika
Editor: Sunarti
Fotografer:Syukur
.
Tidak ada komentar